(Foto: thinkstock)
Buah mengandung kadar gula alami yang disebut fruktosa, yang juga banyak digunakan untuk mempermanis minuman ringan dan junk food. Ilmuwan menyatakan bahwa gula buah alami ini bisa lebih berbahaya dari jenis gula lainnya.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University of California ini juga menemukan bahwa kadar fruktosa tinggi bisa menjadi salah satu pemicu epidemi obesitas atau kegemukan.
Dalam tes yang dilakukan, orang gemuk yang diberikan dosis tinggi fruktosa lebih cenderung bertambah berat badan di sekitar perut daripada partisipan yang diberi glukosa biasa.
Selain itu, meski memiliki berat badan yang hampir sama, kadar kolesterol partisipan yang diberi fruktosa ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan partisipan yang diberi glukosa biasa.
"Lemak di perut atau lemak intra-abdominal adalah jenis yang paling berbahaya dan terkait dengan penyakit diabetes dan jantung," jelas Dr Peter Havel, pemimpin studi, seperti dilansir Dailymail, Jumat (4/2/2011).
Menurutnya, fruktosa murni kebanyakan ditemukan dalam buah segar, jus buah dan selai. Sedangkan yang sering menjadi masalah besar adalah kandungan fruktosa tinggi pada sirup jagung yang sering ditambahkan dalam berbagai makanan untuk mengganti gula.
"Kue yang dibuat dengan fruktosa bisa lebih berbahaya dari yang dibuat dengan gula," lanjut Dr Havel.
Dalam sebuah studi terpisah, tim peneliti Dr Havel membandingkan efek langsung dari mengonsumsi makanan yang 25 persen dari energi tersebut berasal dari sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, fruktosa, atau glukosa.
Hasilnya yang telah dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, tingkat trigliserida (lemak dalam darah) setelah 24 jam mengonsumsi fruktosa, sukrosa atau sirup jagung fruktosa tinggi berada pada level yang sama tingginya, tetapi glukosa menunjukkan hasil yang lebih rendah.
Namun, dengan hasil penelitian ini para ahli mengingatkan bukan berarti orang harus berhenti makan buah. Tidak semua buah segar mengandung fruktosa yang tinggi. Meskipun memiliki kandungan fruktosa, risiko kesehatan yang diperoleh sebanding dengan manfaatnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jus buah yang dibuat dengan menambahkan gula ke dalamnya, sehingga menyebabkan kadar gulanya menjadi lebih tinggi.
Dr Samuel Oetoro, SpG.K., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, memberikan beberapa contoh buah dengan kadar gula rendah, yaitu:
- Alpukat
- Apel
- Pir
- Jeruk
Sedangkan buah dengan kadar gula tinggi adalah sebagai berikut:
- Duren
- Pisang
- Mangga
- Nanas
- Sirsak
- Nangka
- Sawo (Sumber:detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar